Posted by : Anggit Rigen Tuesday 5 April 2016


Siang Mas dan Mbak...

Sore itu aku baru pulang Prakerin dengan keadaan yang mengenaskan.Lemas,keringat bercucuran,perut keroncongan,dan beberapa gejala kelelahan lainnya.Sesampainya di rumah aku disambut Emak yang lagi asyik nonton TV.

"Assalamualaikum,"kataku.
"Wa'alaikumsalam,eh Nggit udah pulang?"katanya.
"Udah,lagian tadi di sana nggak ada kegiatan.Kan udah mau selesai Prakerinnya,"
"Oh iya Nggit,tadi kamu dapet undangan tuh,"
"Undangan apa Mak?"Aku cukup penasaran.
"Undangan reuni gitu,tadi yang nganter anak cowok pake motor matic,sekarang tuh undangannya di meja dapur,"
"Ok."

Aku langsung pergi ke dapur.Dan mendapati undangan putih di atas meja makan.Aku langsung membaca undangan itu.Di bagian acara tertulis "Reuni ALSAPA 2014(Alumni Satu Pajangan)".Oh ternyata reuni satu angkatan toh,kirain cuma sekelas aja,batinku.Setelah membaca surat itu aku malah penasaran siapa yang nganterin suratnya.

"Gimana Nggit,dateng nggak?"kata Emakku.
"Entahlah,liat aja ada si Axel dateng nggak,"
"Itu juga bertepatan ama Pernikahannya Mbak Rofi loh,"
"Lha terus gimana Mak,aku dateng ke acara yang mana?"
"Serah kamu.Kalo boleh usul mending kamu dateng ke reuni kamu aja.Lagian di acara nikahannya kamu nggak bakal ngapa-ngapain,kan?"
"Kejamnya,"

Akhirnya aku putuskan untuk dateng ke acara reuni aja.Lagian kalo dipikir-pikir acaranya kan jarang,belum tentu diadain setahun sekali.Dan aku baca lagi undangannya ternyata dateng nggak dateng harus bayar iuran.Duh nguras dompet lagi kayaknya.Tapi siapa yang bakal ngambil duitnya?Bodo amatlah.Kalo nggak ada yang ngambil ya nggak usah bayar tinggal dateng aja,batinku.

Malam Minggu (27/3/16) seperti biasa aku cuma dirumah (anak baik).Aku sedang chatting dengan Axel,sahabat aku ketika SMP.Aku cuma nanya-nanya dia dateng atau nggak ke reuni.Dan apa yang dia katakan."Lha aku aja nggak dapet undangan," "Kok bisa?" "Entahlah,".Ini panitianya bener nggak sih bikin acaranya.Kok ada yang belum diundang.Atau mungkin belum sempet dikirim semuanya,batinku."Ah,palingan juga belum nyampe bro," "Mungkin,".

Tiba-tiba ada orang yang datang ke rumahku.Ketika aku buka pintunya ternyata adalah dua teman SMPku dulu,si Istu,dan Pak Mantan Ketua Kelas,Fivan.Aku udah tau maksud kedatangan mereka,pasti mau ngambil uang iuran.Akupun segera ke kamar dan mengambil uang dan memberikan ke mereka.

"Eh,Nggit besok Minggu dateng lho,"kata Fivan.
"Iya,iya santai.Tapi aku aku ngikut Axel aja.Kalo dia ikut ya aku ikut.Tapi katanya dia belum dapet undangan."
"Iya,belum sempet aku anterin,lagian dia jarang di rumah."kata Istu.
"Iya,juga sih."kataku membenarkan.memang anak yang sekolah di salah satu sekolah terbaik di Jogja memang banyak kegiatan.

Kami akhirnya mengobrol cukup lama.Walaupun obrolan kami sebenarnya agak nggak penting sih.Mulai dari si Istu yang pindah sekolah,ampe ngobrolin soal perubahan bentuk tubuh temen-temen SMP kami (penting kah?).

Setelah mereka berdua pulang,aku kembali chatting dengan Axel.Aku bilang kalo dia sebenarnya dapet undangan,tapi cuma belum dianterin.Dan dia akhirnya memutuskan untuk datang juga ke acara reuni minggu depan.

Minggu (3/4/16) Aku sudah bersiap ke acara reuni.Sampai-sampai aku bela-belain beli baju baru di hari Sabtunya.Aku belain hujan-hujan aku pergi ke toko pakaian untuk belibaju itu.

Sekitar jam 09.00 WIB,Axel sampai di rumahku.Kamipun segera berangkat ke tempat reuni.Tapi sebelumnya kami pergi ke rumah Febri,sahabat aku yang lain saat SMP.Nggak masalah sih,karena rumahnya searah dengan tempat reuninya.

Sesaimpainya di rumah Febri,ternyata dia baru ganti pakaian.Terpaksa kami menunggu.Cukup lama sih kami menunggu,sekitar 10 abad lah *eh 10 menit.Dan akhirnya dia baru muncul.

"Eh,kalian mau kemana?"katanya.
"Eh,kan lu yang suruh kita mampir ke rumah lu dulu sebelum berangkat reuni,sekarang malah nanya?"jawabku agak kesel.Pasalnya dia yang inbox aku ngajak barengan berangkatnya.
"Iya gimana sih?"tambah Axel.
"Sekarang emnag jam berapa?Santai aja kali,ntar-ntar aja berangkatnya."kata Febri.
"Bukannya mulainya jam 9?"
"Kata siapa?Jam 10 kali,"kata Febri.

Kampret,lagi-lagi penitianya nggak beres,di undangan jam 9,kenyataannya jam10.Apa mungkin delay tuh acara.

Karena hal itu,aku dan Axel memutuskan untuk main dulu di rumah Febri.Kita cuma ngobrol-ngobrol dan sharing lagi.Tiba-tiba aku ngerasa,udah cukup lama kami nggak kumpul bareng kaya gini.Dan tiba-tiba ada temen SMPku lagi lewat di depan rumah dan ngomong,Ayo buruan berangkat.Dan aku liat-liat ternyata mereka adalah panitianya."Lah panitia malah ngalor ngidul nggak jelas."kata Febri.

Sekitar jam 10 kami baru berangkat ke acara reuni.Sampai disana sudah banyak orang yang datang.Setelah bersalaman dengan beberapa teman di luar gedung reuni,kami menuju ke bagian resepsionis (entah tulisannya gimana) untuk absen.Dan tiba-tiba si Istu dateng dan ngasih kupon doorprize.Dan kampretnya aku dapet angka keramat yaitu 000.

"Nomor undian macam apa ini?"kataku.
"Udah ntar itu keluar pasti."kata Istu.
"Aku jamin itu nggak bakal keluar Nggit,"kata Febri.

Persetan dengan nomor undian aku masuk aja kedalam gedung.Di sana udah ada temen-temen seangkatanku.Aku lalu bersalaman dengan beberapa temanku.Dan salaman moment yang terkampret adalah sama si Angga,anak guru PKK-ku dulu.Dia menjabat tanganku dan menghentakkan tanganku cukup kuat.Anak ini udah gesrek kayaknya,batinku.Tapi aku nggak mau kalah,aku lakukan hal yang ke dia dan dia juga membalas lagi.Begitu terus sampai ayam kawin ama tupai *eh nggak gitu juga sih.


Setelah itu duduk disamping Axel yang sedang asyik main HP.Dan aku iat sekelilingku kebanyakan mereka juga bermain HP.Sejenak aku berpikir reuni macam apa ini,semua pada sibuk bareng gadget mereka.Kecuali aku,karena sejak kejain HPku BootLoop aku belum dapet HP pengganti.

Karena risih juga nggak pegang HP sendirian akhirnya aku pinjam HPnya Axel sekalian untuk ngecek Instagramku.Tapi dia memberikan syarat yang cukup merepotan.Dia suruh aku buat bantuin bales komentar Instagramnya.Dan aku ketika aku liat,Astaghfirullah banyak amat yang harus dibales.

"Emang harus ya dibales semuanya ya?"tanyaku.
"Iyalah,terus mentionnya 10 orang 10 orang aja ya,"katanya.
"Ok deh,"

Aku lalu mencoba melakukannya dan baru 1 kali balasan aku udah mulai bosan.Aku nyerah dan ngembaliin HP Axel.Karena kejadian ini aku bisa simpulkan,si Axel followers Instagramnya banyak bukan hanya karena fotonya yang bagus.Tapi juga karena dia rajin membalas komentar yang masuk.Walaupun kebanyakan cuma kata "Bagus" aja.

Setelah moment itu aku hanya mengobrol dengan mereka dan melihat kalo temen-temenku ini sudah banyak berubah.Mulai dari sifat,style dan aspek lainnya *kecuali si Angga,kayaknya dia cuma nambah gesrek aja,selebihnya sama aja kayaknya.

Dan perubahan yang cukup mencolok adalah Devan.Anak yang tingkat kecerdasannya berada selevel di atasku.Terlihat banget kalo dia udah banyak berubah.Apa lagi syle berpakaiannya yang sekarang agak sangar sih menurut aku.

"Liat nih Devan,sekarang dia udah kaya "gali" sekarang,"kata Angga di tengah obrolan kami.
'Eh,nggak kali,emang luarnya berubah,tapi dalemnya masih sama kok.Yang penting kan hati bukan penampilan,"kata Devan.

Deg!!!Kata Devan barusan seakan kembali menyadarkanku.Jangan menilai buku dari sampulnya,dan aku hampir saja menilai seperti itu lagi.Dan setelah aku pikir-pikir memang benar sih penampilan temen-temen aku sudah banyak berubah,tapi sikap dan sifat baik mereka akan selalu sama.

Setelah itu kami hanya menikmati acara itu.Mulai dari acara dangdut yang membuat semua bergoyang *kecuali aku sih,Acara musik acoustic sampai acara musik yang cukup nge-rock.

Karena hawa didalam ruangan cukup panas aku dan teman-temanku pergi ke daerah teras gedung untuk cari angin.Dan kejadian kocak terjadi disini.Waktu itu Istu sedang asik mousing bareng beberapa temen reuni lainnya.Dia mousing di teras depan gedung reuni.Dan tiba-tiba,wiiingggg...Hpnya Istu terlempar cukup jauh dari kantongnya dan jatuh ke tanah.Sontak kami semua yang melihatnya ketawa.

Dan sekitar pukul 2 siang acara reuni ini selesai dan diakhiri dengan acara foto-foto.Ada yang foto bareng banner besar di panggung,ada yang foto didepan kain yang penuh tanda tangan di depan gedung,dan ada juga yang foto bareng dengan hadiah doorprize.

Termasuk si Febri yang diberi hadiah tanpa diundi.Dari luar udah keliatan kalo hadiah itu adalah piring,dan seperti biasa,dia pun berfoto-foto dengan doorprize nya.Dan setelah selesai dia meletakkan doorprizenya di meja resepsionist.

"Eh Feb,kok nggak kamu bawa balik tuh piring?"tanyaku.
"Males ah kan yang penting udah aku foto doorprizenya,"jawabnya.

Kebiasaan anak ini sejak SMP memang nggak berubah yaa.Tapi yaudahlah karena acara udah selesai juga kami juga memutuskan untuk pulang.

#ALSAPA2014

Thanks for Reading.

{ 5 Komentar... read them below or Comment }

Silahkan komentar.Kritik,saran,hinaan,ceban,goban,kami terima.Hidup seperti Larry

- Copyright © Laugh Hunter - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -